JUMAT, 24 DESEMBER 2010 | 01:54 WITA
JAKARTA -- Pelatih Timnas Merah Putih, Alfred Riedl terus mengasah permainan Firman Utina dkk sampai sesi latihan terakhir, Kamis pagi, 23 Desember. Mereka fokus berlatih untuk bisa melepaskan diri dari tekanan yang bakal diberikan Malaysia pada laga putaran pertama final piala AFF 2010, Minggu malam, 26 Desember lusa.
Riedl yakin, dalam pertandingan yang digelar di Stadion Bukit Jalil tersebut, tensi permainan bakal tinggi. Karena itu, dia mengantisipasi tekanan yang akan diberikan pemain lawan. Tapi, dengan latihan yang diberikan, Riedl melihat peluang untuk mengatasi strategi lawan tetap terbuka.
"Hari ini kita berlatih offense dan defense. Kami mengantisipasi permainan dalam ruang yang sempit, karena kami yakin akan bermain dalam tekanan tuan rumah. Dengan menu ini, saya harapkan pemain bisa memanfaatkan ruang yang ada," papar pelatih asal Autria tersebut.
Namun, dia tidak bisa mencoba strategi tersebut dengan maksimal karena beberapa pemain intinya ada yang cedera. Dia lantas memaksimalkan pemain cadangan seperti Arif Suyono untuk mengisi posisi yang rawan lowong tersebut. "Itu tidak masalah. Yang penting pada pertandingan nanti pamain kami bisa turun semua," katanya.
Kendati timnya mampu menang besar atas Malaysia pada laga penyisihan lalu dengan skor 5-1, Riedl tidak ingin terlena. Dia melihat keberhasilan Malaysia untuk lolos ke partai puncak membuktikan bahwa mereka adalah tim yang kuat.
"Saat di kandang melawan Vietnam, mereka beruntung mampu menyerang dan bertahan dengan baik sehingga menang 2-0. Di Hanoi, mereka menjadi tim yang bagus dalam bertahan dan mampu menahan imbang Vietnam 0-0. Jadi, kami harus waspada," kata Riedl.
Dia melihat kondisi dua tim yang berada di partai puncak seimbang. Meskipun di satu sisi Indonesia memiliki masalah yang lebih mengkhawatirkan dengan lima kartu kuning yang telah dikantongi. Sedangkan Malaysia, hanya mengantongi tiga kartu.
"Tentu saja itu tidak baik, bukan hanya Indonesia tapi Malaysia juga. Hal itu akan menjadi perhatian kami. Menghindari kartu kuning yang tidak penting sehingga bisa tampil lagi pada pertandingan berikutnya," terangnya.
Santai
Jika Firman Utina dkk masih sempat berlatih serius, sebaliknya tuan rumah Malaysia terkesan santai menyambut laga tersebut. Tidak ada persiapan khusus yang dilakoni tim besutan pelatih Krishnasamy Rajagopal itu. Bahkan, Rabu malam 22 Desember lalu, Mohammad Safiq Rahim dkk masih melakoni pertandingan uji coba.
Mereka ditantang klub Liga Primer Malaysia, Felda United FC, di Lapangan Kelana Jaya, Shah Alam, Selangor. Hasilnya, skuad Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, menang 2-0 lewat gol yang dicetak Mohammad Ashaari Shamsuddin pada menit ke-55 dan Mohammad Safee Mohammad Sali (89').
Usai turun dalam laga uji coba, para penggawa Malaysia langsung berlatih pagi kemarin.
Namun, porsinya ringan. Mereka hanya berlatih di gym yang ada di kompleks Kantor Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Lapangan Kelana Jaya berada di belakang Kantor FAM. Ada dua jenis lapangan di sana, yaitu lapangan sintetis dan rumput.
"Uji coba tadi malam (Rabu malam, red) lebih kami tekankan untuk memberikan atmosfer pertandingan kepada para pemain cadangan kami," kata Rajagopal.
Meski begitu, dia juga menurunkan beberapa pemain utama. Hanya, Rajagopal meminta pemainnya untuk tidak memforsir permainan. "Kami tekankan kepada pemain untuk berhati-hati guna menghindari cedera," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa tidak ada persiapan khusus yang dilakukan timnya untuk menghadapi Indonesia. "Tidak ada bedanya dengan laga-laga sebelumnya. Dalam saat-saat begini, saya hanya mencoba lebih memotivasi pemain," kata Rajagopal.
Pelatih yang membawa Malaysia meraih medali emas SEA Games 2009 di Laos itu bersyukur karena suasana dalam timnya tenang dan kondusif. Hanya ada dua pemain yang diragukan bisa tampil saat first leg final nanti. Mereka adalah Amrul Hardi bin Zaenal dan Mohd Khyril Muhymeen bin Zambri. Dua pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut berlatih lebih lama di dalam gym kemarin.
Soal strategi, Rajagopal belum membuat keputusan. Dia tak ingin terpancing pernyataan pelatih Indonesia Alfred Riedl yang dengan tegas akan menerapkan strategi menyerang. "Kami akan lihat bagaimana situasi di lapangan nanti. Yang pasti, saya sudah menyusun game plan," ungkapnya.
Pelatih yang oleh media Malaysia dijuluki Arsene Wenger-nya Asia Tenggara, itu tampak sudah belajar banyak dari kekalahan 1-5 pada penyisihan grup A di Jakarta lalu. Berkaca dari hasil tersebut, Rajagopal meyakini bisa membalas saat main di kandang sendiri.
"Pada dasarnya, kami tampil bagus saat itu. Buktinya, kami bisa unggul lebih dulu. Tapi, setelah itu, pemain-pemain kami kerap membuat kesalahan yang membuat gawang kami bobol lima kali. Itu tidak akan terjadi lagi," tegasnya.
Dari Surabaya dilaporkan, antusiasme masyarakat untuk menonton langsung pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia di Kuala Lumpur cukup besar. Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang mendaftar untuk berangkat bersama dengan pesawat carteran eksklusif dari Citilink di Graha Pena Lantai 5 kemarin.
Sekitar 100 orang sudah mendaftarkan diri untuk terbang bersama dari Surabaya menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Masyarakat yang datang tidak hanya mendaftar untuk satu orang, banyak dari mereka yang akan berangkat bersama keluarga mereka.
Bahkan, ada yang mendaftar untuk empat orang sekaligus, yaitu, untuk bapak-ibu, dan kedua anaknya. Seperti yang dilakukan Arianto, ia mendaftarkan istri dan kedua anaknya untuk ikut terbang bersama pesawat carteran.
Pria yang tinggal di Banyuwangi itu menyatakan, setelah membaca berita di Jawa Pos (Grup FAJAR) tentang pendaftaran untuk nonton bersama ke Malaysia, ia langsung berminat. Arianto pun langsung berangkat ke Surabaya untuk mendaftar. "Kebetulan saya juga ada urusan di Surabaya," jelasnya saat ditemui di sela-sela pendaftaran kemarin.
Menurutnya, semua anggota keluarganya pendukung berat Timnas Indonesia, sejak awal ia sudah mengikuti pertandingan yang dimainkan timnas. Jadi, sangat sayang jika kesempatan berangkat dengan pesawat carteran itu dilewatkan. Ia dan keluarganya ingin secara langsung memberi dukungan kepada timnas.
Selama ini, ia hanya menonton melalui siaran televisi saja. Pria 48 tahun itu sangat bersyukur bisa menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung. "Kami yakin, timnas akan menang," jelasnya. Ia memprediksi timnas akan unggul 1-0.
Hal yang sama juga dilakukan Eko Bimantoro, ia akan berangkat dengan anaknya. Menurut pria yang tinggal di Bukit Pakis Timur itu, selain memberikan dukung kepada timnas, ia juga ingin menunjukkan bahwa orang Indonesia mampu untuk menyaksikan pertandingan sepak bola di negeri orang.
Riedl yakin, dalam pertandingan yang digelar di Stadion Bukit Jalil tersebut, tensi permainan bakal tinggi. Karena itu, dia mengantisipasi tekanan yang akan diberikan pemain lawan. Tapi, dengan latihan yang diberikan, Riedl melihat peluang untuk mengatasi strategi lawan tetap terbuka.
"Hari ini kita berlatih offense dan defense. Kami mengantisipasi permainan dalam ruang yang sempit, karena kami yakin akan bermain dalam tekanan tuan rumah. Dengan menu ini, saya harapkan pemain bisa memanfaatkan ruang yang ada," papar pelatih asal Autria tersebut.
Namun, dia tidak bisa mencoba strategi tersebut dengan maksimal karena beberapa pemain intinya ada yang cedera. Dia lantas memaksimalkan pemain cadangan seperti Arif Suyono untuk mengisi posisi yang rawan lowong tersebut. "Itu tidak masalah. Yang penting pada pertandingan nanti pamain kami bisa turun semua," katanya.
Kendati timnya mampu menang besar atas Malaysia pada laga penyisihan lalu dengan skor 5-1, Riedl tidak ingin terlena. Dia melihat keberhasilan Malaysia untuk lolos ke partai puncak membuktikan bahwa mereka adalah tim yang kuat.
"Saat di kandang melawan Vietnam, mereka beruntung mampu menyerang dan bertahan dengan baik sehingga menang 2-0. Di Hanoi, mereka menjadi tim yang bagus dalam bertahan dan mampu menahan imbang Vietnam 0-0. Jadi, kami harus waspada," kata Riedl.
Dia melihat kondisi dua tim yang berada di partai puncak seimbang. Meskipun di satu sisi Indonesia memiliki masalah yang lebih mengkhawatirkan dengan lima kartu kuning yang telah dikantongi. Sedangkan Malaysia, hanya mengantongi tiga kartu.
"Tentu saja itu tidak baik, bukan hanya Indonesia tapi Malaysia juga. Hal itu akan menjadi perhatian kami. Menghindari kartu kuning yang tidak penting sehingga bisa tampil lagi pada pertandingan berikutnya," terangnya.
Santai
Jika Firman Utina dkk masih sempat berlatih serius, sebaliknya tuan rumah Malaysia terkesan santai menyambut laga tersebut. Tidak ada persiapan khusus yang dilakoni tim besutan pelatih Krishnasamy Rajagopal itu. Bahkan, Rabu malam 22 Desember lalu, Mohammad Safiq Rahim dkk masih melakoni pertandingan uji coba.
Mereka ditantang klub Liga Primer Malaysia, Felda United FC, di Lapangan Kelana Jaya, Shah Alam, Selangor. Hasilnya, skuad Harimau Malaya, julukan timnas Malaysia, menang 2-0 lewat gol yang dicetak Mohammad Ashaari Shamsuddin pada menit ke-55 dan Mohammad Safee Mohammad Sali (89').
Usai turun dalam laga uji coba, para penggawa Malaysia langsung berlatih pagi kemarin.
Namun, porsinya ringan. Mereka hanya berlatih di gym yang ada di kompleks Kantor Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Lapangan Kelana Jaya berada di belakang Kantor FAM. Ada dua jenis lapangan di sana, yaitu lapangan sintetis dan rumput.
"Uji coba tadi malam (Rabu malam, red) lebih kami tekankan untuk memberikan atmosfer pertandingan kepada para pemain cadangan kami," kata Rajagopal.
Meski begitu, dia juga menurunkan beberapa pemain utama. Hanya, Rajagopal meminta pemainnya untuk tidak memforsir permainan. "Kami tekankan kepada pemain untuk berhati-hati guna menghindari cedera," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa tidak ada persiapan khusus yang dilakukan timnya untuk menghadapi Indonesia. "Tidak ada bedanya dengan laga-laga sebelumnya. Dalam saat-saat begini, saya hanya mencoba lebih memotivasi pemain," kata Rajagopal.
Pelatih yang membawa Malaysia meraih medali emas SEA Games 2009 di Laos itu bersyukur karena suasana dalam timnya tenang dan kondusif. Hanya ada dua pemain yang diragukan bisa tampil saat first leg final nanti. Mereka adalah Amrul Hardi bin Zaenal dan Mohd Khyril Muhymeen bin Zambri. Dua pemain yang berposisi sebagai gelandang tersebut berlatih lebih lama di dalam gym kemarin.
Soal strategi, Rajagopal belum membuat keputusan. Dia tak ingin terpancing pernyataan pelatih Indonesia Alfred Riedl yang dengan tegas akan menerapkan strategi menyerang. "Kami akan lihat bagaimana situasi di lapangan nanti. Yang pasti, saya sudah menyusun game plan," ungkapnya.
Pelatih yang oleh media Malaysia dijuluki Arsene Wenger-nya Asia Tenggara, itu tampak sudah belajar banyak dari kekalahan 1-5 pada penyisihan grup A di Jakarta lalu. Berkaca dari hasil tersebut, Rajagopal meyakini bisa membalas saat main di kandang sendiri.
"Pada dasarnya, kami tampil bagus saat itu. Buktinya, kami bisa unggul lebih dulu. Tapi, setelah itu, pemain-pemain kami kerap membuat kesalahan yang membuat gawang kami bobol lima kali. Itu tidak akan terjadi lagi," tegasnya.
Dari Surabaya dilaporkan, antusiasme masyarakat untuk menonton langsung pertandingan Timnas Indonesia melawan Malaysia di Kuala Lumpur cukup besar. Hal itu terlihat dari banyaknya masyarakat yang mendaftar untuk berangkat bersama dengan pesawat carteran eksklusif dari Citilink di Graha Pena Lantai 5 kemarin.
Sekitar 100 orang sudah mendaftarkan diri untuk terbang bersama dari Surabaya menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Masyarakat yang datang tidak hanya mendaftar untuk satu orang, banyak dari mereka yang akan berangkat bersama keluarga mereka.
Bahkan, ada yang mendaftar untuk empat orang sekaligus, yaitu, untuk bapak-ibu, dan kedua anaknya. Seperti yang dilakukan Arianto, ia mendaftarkan istri dan kedua anaknya untuk ikut terbang bersama pesawat carteran.
Pria yang tinggal di Banyuwangi itu menyatakan, setelah membaca berita di Jawa Pos (Grup FAJAR) tentang pendaftaran untuk nonton bersama ke Malaysia, ia langsung berminat. Arianto pun langsung berangkat ke Surabaya untuk mendaftar. "Kebetulan saya juga ada urusan di Surabaya," jelasnya saat ditemui di sela-sela pendaftaran kemarin.
Menurutnya, semua anggota keluarganya pendukung berat Timnas Indonesia, sejak awal ia sudah mengikuti pertandingan yang dimainkan timnas. Jadi, sangat sayang jika kesempatan berangkat dengan pesawat carteran itu dilewatkan. Ia dan keluarganya ingin secara langsung memberi dukungan kepada timnas.
Selama ini, ia hanya menonton melalui siaran televisi saja. Pria 48 tahun itu sangat bersyukur bisa menyaksikan pertandingan sepak bola secara langsung. "Kami yakin, timnas akan menang," jelasnya. Ia memprediksi timnas akan unggul 1-0.
Hal yang sama juga dilakukan Eko Bimantoro, ia akan berangkat dengan anaknya. Menurut pria yang tinggal di Bukit Pakis Timur itu, selain memberikan dukung kepada timnas, ia juga ingin menunjukkan bahwa orang Indonesia mampu untuk menyaksikan pertandingan sepak bola di negeri orang.
Sumber:
http://metronews.fajar.co.id
0 komentar:
Posting Komentar