Kumpulan informasi-informasi dari berbagai sumber

“Blue Force” Lolos Ke Divisi Utama

Perjuangan Madiun Putra FC (MPFC) telah membuahkan keberhasilan. Tim sepak bola kebanggaan warga Kota Madiun ini lolos ke Divisi Utama, setelah menambahkan 1 poin dari hasil seri 1 – 1 melawan Persip Pekalongan di Stadion Singa Perbangsa Karawang tadi malam (7/12).

Sebelum ini, di putaran ke III Divisi I MPFC mengalahkan PSGL Gayo Luwes Aceh dengan skor 3 – 1 dan kalah 1 – 0 dari Persepam Pamekasan. Dan dengan perjuangan tak kenal lelah untuk mengharumkan nama Kota Madiun di kancah persepakbolaan tingkat Nasional, akhirnya tim MPFC Kota Madiun lolos ke Divisi Utama bersama dengan Persepam Pamekasan.

Hal ini membuktikan bahwa MPFC tidak hanya jago di kandang, tetapi walaupun bermain di luar kandang MPFC tetap menunjukkan keperkasaannya. “Tim ini bisa dikatakan bayi ajaib. Belum sampai 2 tahun sudah mampu menembus level Divisi Utama,” ujar Walikota Madiun, Bp. H. Bambang Irianto, SH, MM yang selalu setia mendampingi perjuangan kesebelasan MPFC.

Dengan lolosnya MPFC ini, semoga masyarakat Kota Madiun mendapatkan suguhan sepak bola berkualitas dan secara ekonomi mampu meningkatkan pendapatan bagi seluruh elemen masyarakat Kota Madiun.

SUMBER:
madiunkota.go.id

PORKAB. Magetan 2010

Bupati Magetan, Drs.H.Sumantri.M.M pada tanggal 23/12/’10 membuka secara resmi Pekan Olah Raga Kabupaten (PORKAB) Magetan yang bertema Mewujudkan Magetan Sebagai Kota Prestasi di Stadion Yosonegoro, Magetan
Pembukaan Acara dimeriahkan dengan atraksi terjung payung oleh 30 personil Paskhas TNI AU Batalyon 464 Malang, pasukan Para yang mendarat langsung menyerahkan bendera Porkab ke Bupati Magetan untuk dikibarkan.
Dalam sambutannya, Bupati Magetan menyampaikan bahwa pelaksanaan PORKAB ini bertujuan membina kekeluargaan, persaudaraan, sertapersahabatan dalam rangka menjalin kesatuan dan persatuan Nasional , serta dalam pertandingan harus menjaga sportifitas, keamanan, dan menjaga nama baik daerah., ungkap Sumantri
PORKAB berlangsung tanggal 23 s/d 27 Desember 2010 denganmempertandingkan 10 cabang olah raga: Sepak Bola, Bola Folly, Basket, Bulutangkis, Renang, Catur, Pencak Silat, Sepak Takraw, Tenis Meja, dan Atletik. dengan diikuti 2368 atlit yang berasal dari 18 kecamatan di Kabupaten Magetan. [MOn]

SUMBER:
http://magetanonline.com

Polisi Diduga Cabuli Tahanan Perempuan

Makassar (ANTARA) - Seorang oknum anggota Polrestabes Makassar, Briptu Har (27), diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang tahanan perempuan di Mapolrestabes Makassar.

Kepala Unit Pelayanan, Pengaduan, dan Penegakan Disiplin (P3D) Polrestabes Makassar, AKP Djoko MW, di Makassar, Senin, membenarkan adanya tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah seorang oknum anggota jaga Mapolrestabes Makassar.

"Kami masih melakukan pendalaman dan mencari saksi-saksi serta bukti-bukti. Laporannya juga sudah kita terima dan memprotesnya," ujarnya.

Berdasarkan informasi, korban, DA (18), telah mengalami pelecehan seksual pada Minggu, 12 Desember 2010, sekitar pukul 14.00 Wita.

Menurut pengakuan korban yang juga merupakan tersangka kasus narkoba ini, Briptu Har sengaja mendatangi sel tahanan wanita dan menghampiri DA.

Kemudian secara tiba-tiba, pelaku memeluk dan mencium serta meraba buah dada dan kemaluan korban. Hal ini, disaksikan beberapa tahanan lain seperti Idris, pegawai rutan Gunung Sari Makassar.

Selasa, 28 Desember

Wanita asal Toraja yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA tersebut mengaku tidak bisa melakukan perlawanan karena diintimidasi.

Kendati pihak Provost Polrestabes telah memproses dugaan tindakan pelecehan seksual tersebut, namun hingga kini anggota tim jaga tahanan Group B Polrestabes Makassar yang juga merupakan menantu mantan Sekda Kabupaten Gowa ini, belum diberikan sanksi apa pun.

DA berharap, pihak kepolisian dapat memberikan hukuman yang setimpal atas perlakuan oknum tersebut terhadap dirinya, sebab perbuatan tak senonoh ini telah dialami korban sebanyak tiga kali dengan pelaku yang sama.

DA menduga, perlakuan tak senonoh ini, kemungkinan kerap pula terjadi pada beberapa tahanan perempuan lainnya, dan mereka tidak kuasa untuk melaporkan perbuatan oknum polisi tersebut.


Sumber:

http://id.news.yahoo.com

Kraton Surakarta Desak DIS Dikembalikan

Solo - Di saat pemerintah pusat sedang mempertimbangkan kelangsungan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), justru Kraton Surakarta mendesak Daerah Istimewa Surakarta (DIS) dikembalikan. Uniknya, desakan yang diwarnai aksi ribuan orang tersebut didukung oleh para politisi Partai Demokrat.

Desakan diwujudkan dalam aksi sekitar dua ribu orangsentana (kerabat), abdidalem serta Paguyuban Kawula Surakarta (Pakasa) Senin (27/12/2010) sore. Aksi dimulai dari Bundaran Gladag, selanjutnya masuk kompleks kraton melalui Alun-alun Utara dan selanjutnya berhenti di Pagelaran Kraton Surakarta.

Sebagai ujung tombak aksi adalah pasukan musik kraton, disusul pembawa bendera, para kerabat, abdidalem dan disusul Pakasa.

Tampak ikut serta dalam aksi adalah anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat GRAy Kus Murtiyah, anggota DPD RI dari Jawa Tengah GRAy Kus Indriyah, dan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surakarta Eddy Wirobhumi.

Sebagai puncak acara adalah peringatan ke-61 Konferensi Meja Bundar (KMB) Denhaag. Momentum KMB dipakai sebagai pijakan mendesakkan kembali DIS karena Paku Buwono XII sebagai raja Surakarta saat itu ikut serta sebagai delegasi Indonesia dan menegaskan kembali komitmennya mendukung NKRI.

Pada aksi tersebut juga dibacakan maklumat Pabu Buwono XII yang diserukan pada 1 Septembetr 1945. Maklumat yang menyatakan Negari Surakarta yang bersifat kerajaan bersifat sebagai daerah istimewa dari Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia. Maklumat tersebut dibacakan oleh GRAy Kus Murtiyah.

Tak ketingalan pula dibacakan 'piagam kedudukan' Sri Susuhunan Paku Buwono XI dan Sri Mangku Negoro VIII sebagai kepala daerah dan wakil kepala Daerah Istimewa Surakarta. Karena itulah maka Kraton Surakarta dan pendukungnya saat ini mendesak DIS kembali dihidupkan sebagai hak dari Kraton Surakarta.

Seperti diketahui, pada awal kemerdekaan, daerah Kasultanan Yogyakarta ditetapkan sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sedangkan daerah Kasunanan Surakarta ditetapkan sebagai Daerah Istimewa Surakarta (DIS).

Nasib DIS tak sebaik DIY. Belum genap setahun, pada Maret 1946, Presiden Soekarno membekukan DIS karena terjadi penolakan besar-besaran dan bahkan diikuti aksi massa yang berujung terjadinya pembakaran gedung kepatihan serta penculikan dan pembunuhan terhadap tokoh-tokoh kerajaan yang dilakukan kelompok anti-swapraja.

Aksi kelompok anti-swapraja di Surakarta ini mencapai puncaknya pada penculikan terhadap Perdana Menteri Syahrir yang saat itu sedang berada di Surakarta. Karena situasi yang semakin tak terkendali inilah maka Soekarno menyatakan pembekukan DIS dan selanjutnya daerah Surakarta digabungkan ke daerah Jawa Tengah.

(mbr/lrn)


SUMBER:
Detik.com

SBY: Tetap Sportif Walau Timnas Dicurangi

INILAH.COM, Bogor - Banyak orang geram terhadap kekalahan Timnas Indonesia yang diakibatkan oleh gangguan laser saat melawan Timnas Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12/2010) malam.

Meski begitu, kepada para suporter Timnas Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan untuk tidak mengikuti perilaku para supporter Malaysia di pertandingan itu.

"Marilah kita menjadi bangsa yang sportif dalam berolahraga, tetap dengan semangat persaudaraan tetapi kita gigih berjuang," ujar Presiden SBY usai acara nonton bareng laga Indonesia vs Malaysia, di Puri Cikeas Indah, Bogor, Minggu (26/12) malam.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, itu, Firman Utina dan kawan-kawan sempat mendapat gangguan dari penonton tuan rumah. Sinar laser sering ditembakkan ke mata kiper Markus Haris Maulana. Akibatnya, Markus protes dan pertandingan sempat terhenti beberapa saat.

Ketika peristiwa itu terjadi, Presiden meninggalkan tempat duduknya dan melakukan kontak dengan Menpora Andi A Mallarangeng yang menonton langsung di Stadion Bukit Jalil. Acara nonton bareng di Cikeas ini sendiri dipenuhi wajah-wajah kecewa. Ada juga yang geregetan dengan penampilan timnas Indonesia yang tidak pada performance mereka selama ini.

Kegiatan nonton bareng malam ini, di kediaman pribadi SBY digelar di dua lokasi sekaligus. Pertama di pendopo dan lapangan kecil tak jauh dari rumah SBY. Dalam kesempatan itu SBY tampak mengenakan jersey merah timnas dengan nomor punggung 9 milik Christian Gonzales.

Diakhir pertandingan, saat terbukti Timnas Indonesia menderitakekalahan 0-3 dari Malaysia, Presiden SBY dan Ibu Ani tetap mencoba senyum. "Tak perlu kecil hati, masih ada hari esok," ujar SBY sambil menghibur beberapa tamu undangan acara nonton bareng.[iaf]

Gol Pertama Kacaukan Segalanya

Senin, 27 Desember 2010 , 06:22:00

KUALA LUMPUR -- Tim nasional Indonesia berangkat ke Malaysia dengan penuh optimisme. Gelar juara Piala AFF 2010 seolah sudah di depan mata. Kemenangan telak 5-1 di babak penyisihan grup A di Jakarta pada 1 Desember lalu menjadi modal utama.

Tak heran bila ribuan warga Indonesia berangkat ke Kuala Lumpur untuk mendukung timnas. Tak heran pula bila puluhan ribu, mungkin ratusan ribu, lainnya rela antre gila-gilaan untuk mendapat tiket "berpesta" di leg kedua final pada 29 Desember mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Antisipasi pesta juara itu memang seperti tak terbendung. Media cetak mendedikasikan berhalaman-halaman untuk menuju kemenangan. Media televisi menyediakan puluhan jam tayang untuk mengikuti segala gerak-gerik timnas. Bahkan, sejumlah iklan televisi dadakan dibuat untuk ikut bersiap ikut pesta kemenangan.

Alamaaak." Indonesia kecolongan di Stadion Nasional Bukit Jalil. Hingga akhir babak pertama, rasa optimisme itu masih terasa. Lalu tiba gol pertama Malaysia yang dicetak Safee Sali pada menit ke-60. Setelah itu, perasaan seluruh pemain timnas dan jutaan pendukung di Indonesia seperti tergelincir ke jurang dalam. Pada menit ke-68, gol kedua Malaysia dicetak Mohd Ashaari Samsudin. Dua menit berselang, Safee Sali mencetak gol ketiga tuan rumah.

Alamaak". Indonesia kecolongan 0-3. Ini kekalahan pertama timnas Indonesia di pentas Piala AFF 2010. Pada lima laga sebelumnya, Firman Utina dkk tampil gemilang dan selalu meraih kemenangan. Tiga kali di babak penyisihan grup dan dua kali di semifinal. Pencapaian inilah yang membakar euforia warga Indonesia saat timnas melakoni leg pertama final di Bukit Jalil kemarin.

Namun, yang terjadi di atas lapangan berkata lain. Timnas dipaksa pulang dengan tangan hampa. Sejumlah peluang sebenarnya diciptakan timnas. Salah satunya lewat tendangan Ahmad Bustomi yang menerima umpan Christian Gonzales pada menit ke-27. Namun, tendangan Bustomi melesat ke samping kiri gawang Malaysia yang dikawal Khairul Fahmi Bin Che Mat.

Di babak kedua, Indonesia pun lebih dulu menekan. Gol Gonzales pada menit ke-50 dianulir wasit Toma Masaaki dari Jepang karena penyerang berdarah Uruguay itu offside. Pertandingan sempat terhenti karena pemain timnas protes terkait dengan serangan laser yang dilakukan pendukung Malaysia. Namun, setelah itu laga dilanjutkan kembali.

Gol pertama Malaysia benar-benar menjadi pukulan telak bagi timnas. Gol itu lahir karena kecerobohan bek Maman Abdurahman saat mengawal penyerang Malaysia Norshahrul Idlan Talaha. Maman gagal melindungi bola yang kemudian diserobot Norshahrul. Setelah melewati beberapa pemain Indonesia, dia melayangkan umpan kepada Safee Sali yang menuntaskannya menjadi gol.

Setelah gol pertama itu, performa pemain Indonesia jadi kacau. Malaysia pun dengan mudah mencetak gol kedua dan ketiganya. Lagi-lagi gol lahir karena kesalahan barisan pertahanan Indonesia. "Selamat kepada Malaysia. Sekarang mereka tim favorit juara," kata Alfred Riedl, pelatih Indonesia, dalam konferensi pers setelah pertandingan."

Dia menyatakan bahwa gol pertama Malaysia mengacaukan segalanya. "Di babak pertama laga berjalan normal."Juga di awal babak kedua. Tapi, setelah skor 1-0, semuanya berubah. Tim Malaysia lebih percaya diri dan pertahanan kita bingung," ungkap pelatih asal Austria itu.

Di sisi lain, pelatih Malaysia Krishnasamy Rajagopal menyebut kemenangan 3-0 timnya sebagai modal untuk melawat ke Jakarta. "Tim melakukan start dengan bagus. Sayang, pemain terlalu tergesa-gesa di babak pertama," kata Rajagopal. "Kami tampil lebih baik di babak kedua dan pemain mampu menuntaskan tiga peluang dari beberapa peluang yang kami dapat dengan bagus," lanjutnya.

Dengan kemenangan tiga gol tanpa balas, Malaysia kini di atas angin. Tim berjuluk Harimau Malaya itu berpeluang mengulang sukses saat mengalahkan Vietnam pada semifinal lalu. Saat itu Malaysia menang 2-0 pada laga pertama di kandang dan sukses menahan Vietnam 0-0 saat melakoni laga kedua di Hanoi.

Sebaliknya, Indonesia harus bekerja keras pada final kedua nanti. Selain beban defisit tiga gol, Indonesia terancam sanksi dari AFF (Federasi Sepak Bola Asia Tenggara) seiring dengan rusuhnya penjualan tiket di Jakarta kemarin. Bukan tidak mungkin Indonesia kehilangan kesempatan menjadi tuan rumah. "Kami mengimbau semua pihak agar membantu menciptakan situasi kondusif. Apabila hal-hal tidak baik ini berlanjut, AFF pasti memindahkan pertandingan final kedua ke tempat netral," kata Nurdin Halid, ketua umum PSSI.

"Kami memohon kesabaran dan pengertian masyarakat Indonesia. Jangan berbuat anarkistis dan merusak fasilitas. Bila tidak memenuhi syarat, pertandingan final leg kedua akan dipindahkan oleh AFF," ujar pria yang pernah berjanji mundur jika Indonesia gagal juara Piala AFF itu. Nurdin menyatakan bahwa PSSI sudah mendapat peringatan keras dari AFF. "Jika pihak keamanan tidak bisa mengatasi permasalahan seperti ini, pertandingan bisa dipindahkan ke tempat netral," cetusnya.

Terlepas dari tensi panas pertandingan di atas lapangan, hubungan antarsuporter Malaysia dan Indonesia tetap mesra. Puluhan ribu pendukung kedua tim berbaur memenuhi tribun Stadion Bukit Jalil tanpa ada gesekan. Suporter tuan rumah dan Indonesia tampak bagitu akrab. Di beberapa sudut stadion mereka bahkan berfoto bersama dengan menyandingkan kedua bendera.

Dengan kekalahan begitu besar, masih bisakah Indonesia merebut juara Piala AFF 2010? Untuk juara, Indonesia harus menang 4-0. Minimal, memaksakan kemenangan 3-0 agar pertandingan di Jakarta nanti dilanjutkan hingga perpanjangan waktu.

Mampukah Indonesia? Yang pasti, timnas butuh dukungan. Ini agar mereka bisa kembali mendaki dinding jurang, menghasilkan pesta yang sudah dinanti-nantikan "sampai menghasilkan kematian karena antrean" di Gelora Bung Karno. Yang mungkin menjadi pertanyaan lebih besar: Masihkah dukungan diberikan" Ataukah para pendukung telanjur loyo oleh kekalahan telak di Malaysia" Di Gelora Bung Karno, 29 Desember nanti, yang diuji bukan hanya ketangguhan mental para pemain timnas Indonesia. Yang diuji juga kesetiaan dan semangat jutaan warga Indonesia dalam mendukungnya. (ali/c2/ca/aza)]

Sumber:

Blog Archive

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger